Pertobatan Ekologis Menurut Ensiklik Laudato Si Artikel 217

BRIA, Emanuel Sebastianus (2020) Pertobatan Ekologis Menurut Ensiklik Laudato Si Artikel 217. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

[img] Text
ABSTRAK JADI.pdf

Download (394kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (171kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (206kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (247kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (266kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (179kB)

Abstract

Santo Fransiskus dari Assisi mengingatkan bahwa rumah kita bersama bagaikan saudari yang berbagi hidup dengan kita, dan bagaikan ibu yang jelita yang menyambut kita dengan tangan terbuka. Saudari kita sekarang menjerit karena segala kerusakan yang telah kita timpakan padanya karena tanpa tanggung jawab kita menggunakan dan menyalahgunakan kekayaan yang telah diletakkan Allah di dalamnya. Dalam level ini, orang kristen dipanggil untuk menjalankan fungsi profetisnya. Artinya, orang kristen mesti berani melakukan kritik terhadap berbagai kebijakan dan tindakan publik, politik, sosial dan ekonomi yang cenderung menghancurkan lingkungan hidup. Untuk itu, orang kristen hendaknya bekerja sama dan bergabung dengan berbagai paguyuban dan lembaga yang memiliki keberpihakan terhadap lingkugan hidup. Bersama mereka, kita membangun koalisi etis ekologis untuk menyelamatkan alam semesta. Itu berarti orang kristen, oleh imannya, dipanggil untuk bekerja demi keselamatan dan keberlangsungan hidup alam semesta ini Menghadapi masalah kehancuran alam yang semakin parah, xiii kesejahteraan masyarakat banyak yang tidak tercapai, tentu saja sedikit ataupun banyak umat beriman kristiani pasti terlibat di dalamya. Tuhan memanggil semua orang untuk bertobat dan melakukan gerakan pembaruan. Pada tahap ini orang kristen mesti melakukan pertobatan ekologis. Tobat berarti mengakui bahwa kita telah melakukan dosa ekologis. Dosa ekologis berarti pola pikir dan tindakan manusia selama ini telah melawan dan menghancurkan lingkungan hidup. Dalam konteks itu manusia tidak hanya berdosa terhadap alam semesta,tetapi terhadap Allah karena kita tidak bertanggungjawab terhadap tugas perutusan kita sebagai rekan kerja Allah. Kita juga telah berdosa terhadap sesama terutama mereka yang menjadi korban akibat tindakan destruktif kita terhadap lingkungan hidup. Pertobatan berarti mengubah hati dan mengubah arah hidup. Panggilan ke arah pertobatan berarti mengakui kehadiran gaya hidup yang berdosa dan merusak dunia menuju cara hidup yang membangun dan memelihara dunia. Kerusakan alam atau terganggunya ekosistem mengancam bukan hanya kebinasaan alam, melainkan juga semakin mencerminkan ketidakadilan. Karena itu dalam upaya memelihara lingkungan hidup, salah satu faktor yang penting adalah perwujutan keadilan terhadap sesama dalam mengakses dan memanfaatkan sumber daya alam. Hal ini harus di perhatikan dalam segala bidang usaha manusia, baik dalam kebijakan politik ekonomi global maupun dalam kebijakan politik ekonomi nasional.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BC Logic
B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity
B Philosophy. Psychology. Religion > BS The Bible
B Philosophy. Psychology. Religion > BT Doctrinal Theology
Divisions: Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: SH Yakobus Naben
Date Deposited: 06 May 2022 03:15
Last Modified: 06 May 2022 03:15
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/5123

Actions (login required)

View Item View Item