Nilai Ritus Mutu Maten Dalam Upacara Kematian Di Desa Rafae Kecamatan Raimanuk Dan Implikasi Pastoralnya

BAUK, Yakobus Adrianus Atolan (2021) Nilai Ritus Mutu Maten Dalam Upacara Kematian Di Desa Rafae Kecamatan Raimanuk Dan Implikasi Pastoralnya. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira.

[img] Text
FILE ABSTRAK.pdf

Download (927kB)
[img] Text
SKRIPSI BAB I.pdf

Download (612kB)
[img] Text
SKRIPSI BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (465kB)
[img] Text
SKRIPSI BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (646kB)
[img] Text
SKRIPSI BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (670kB)
[img] Text
SKRIPSI BAB V.pdf

Download (990kB)

Abstract

Mutu maten merupakan salah satu dari segala realitas yang dihadapi manusia, terutama berkaitan dengan kematian. Mutu maten adalah ritus yang mengorientasikan jiwa orang yang telah meninggal untuk masuk dalam kehidupan abadi. Cara mengorientasikan jiwa ini dilaksanakan dengan cara melaksanakan seluruh tahap kematian secara tuntas dan juga melalui doa (hamulak). Alhasil, mutu maten dalam upacara kematian di Desa Rafae Kecamatan Raimanuk mengandung nilai-nilai yang dapat menjadi modal bagi pembangunan manusia secara utuh. Nilai-nilai tersebut, yakni: nilai religius adalah nilai-nilai fundamental yang menyangkut relasi batin manusia dalam menyikapi realitas kematian; nilai etis moral adalah nilai yang berpegang pada sikap yang tepat dan benar; nilai sosiokultural yang mengacu pada hidup sebagai sesama yang berbudaya; dan nilai sosio-ekonomi yang mengacu pada peran manusia sebagai makhluk sosial (homo socius) sekaligus mahkluk ekonomi (homo economicus). Pada akhirnya, dikemukakan hal-hal urgen yang menjadi implikasi pastoralnya dalam kaitan dengan peneguhan iman kepada Allah, dosa, model communio dan juga mengenai kebajikan teologis. Dengan menampilkan keempat hal tersebut, kebudayaan dengan segala bentuk doa dan ritual adat dapat menjadi pusaka dan tugas. Sebagai pusaka, kebudayaan dengan segala bentuk upacaranya menjadi jalan bagi manusia dalam membangun relasi yang harmonis dengan Allah, sesama, arwah, dan alam. Kebudayaan sebagai tugas berarti mewujudkan nilai-nilai positif yang terkandung dalam budaya dan menjelmakan injil serta ajaran iman Katolik dalam budaya setempat dengan menempatkan manusia sebagai titik sentralnya.Maka, pertumbuhan -perkembangan iman dan pastoral dapat bekerjasama melalui dialog iman dan budaya yang menghasilkan keselamatan bagi jiwa manusia di dunia ini dan di akhirat nanti (eskatologis).

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Kematian, Ritus Mutu Maten, Iman, Budaya, Pastoral.
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity
D History General and Old World > D History (General)
G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
Divisions: Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: S.Fil Lake Primus Sani
Date Deposited: 20 May 2022 03:31
Last Modified: 20 May 2022 03:31
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/5367

Actions (login required)

View Item View Item