LONEK, Albinus Boleng (2021) Hermeneutik: Subtilitas Applicandi Perspektif Hans-Georg Gadamer. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.
Text
ABSTRAK.pdf Download (854kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (329kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (501kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (575kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (631kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (524kB) |
Abstract
Perkembangan manusia selalu beriringan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sudah mengalami diferensiasi dan spesialisasi yang luar biasa pesatnya. Sehingga hampir sulit ditemukan jika manusia itu ketinggalan ilmu pengetahuan jika bukan karena faktor kekurangan atau ketiadaan sense eksplorasi-episteme yang tinggi. Hermeneutik menjadi salah satu cabang disiplin ilmu pengetahuan yang berkembang pesat. Hermeneutik tidak bisa dipandang sebelah mata dalam katalog epistemologi. Sejak awal hingga saat ini, hermeneutik dalam bidang kajian keilmuawan mengalami apa yang dinamakan metamorforsis. Tidak hanya sebatas sebagai bentuk komunikasi, namun ia hadir sebagai disiplin ilmu yang diperlukan untuk memahami teks-teks asing ataupun klasik. Singkatnya hermeneutik bergeser maknanya dari wadah komunikasi hingga ke interpretasi atau ilmu tafsir. Namun di panggun modern, seolah-olah persoalan atas kajian hermeneutik itu diguggat kembali oleh beberapa ahli sebut saja Scheimacher, Dilthey dan lainsebagaianya. Para hermeneut modern, merasa bahwa mereka adalah sosok yang tepat untuk menentukan manakah kajian hermeneutik yang jelas dan pasti. Berawal dari F. D. E Schleiermacher yang menyatakan bahwa tugas hermeneutik hanya sebatas pada seni memahami saja dan ia menjadikan kesalapahaman sebagai titik berangkat untuk sampai tiba pemahaman itu sendiri. Duduk persoalan hermeneutik Schleiermacher adalah bagaimana mengatasi kesenjangan ruang dan waktu antara teks, penulis dan pembaca untuk menemukan maksud asli penulis teks tersebut tanpa prasangka. Konsep Schleiermacher atas hermeneutik bukanlah konsep yang final. Wilhelm Dilthey sejarawan besar Jerman yang menulis biografi Schleiermacher hadir dengan konsepnya memahami sebagai metode ilmiah. Dilthey mencoba membasiskan ilmu-ilmu sosial kemanusiaan pada sebuah metode khas yang berbeda dari metode ilmu-ilmu alam yakni verstehen, sehingga lewat Dilthey hermeneutik juga berkembang menjadi metode dalam ilmu-ilmu sosial-kemanusiaan. Ilmu-ilmu ini mendekati obyeknya, yaitu manusia dan kebudayaan, dengan melibatkan diri untuk memahami makna, berbeda dari ilmu-ilmu alam yang mendekati obyeknya, yaitu alam, dengan mengambil jarak untuk menjelaskannya secara kausal. Dengan demikian, kedua tokoh yang digolongkan ke dalam mazab romantik ini memandang hermeneutik sebagai sebuah metode dalam mencapai pemahaman. Berbeda dengan Heidegger yang hadir dengan hermeneutik ontologisnya mau membawa kembali hermeneutik pada taraf yang lebih metafisis. Bagi Heidegger memahami itu sebagai cara berada dari manusia. Memahami itu sebuah faktisitas. Jika memahami itu sebuah faktisitas, maka memahami merupakan sebuah disposisi yang menyeluruh di dalam cara hidup seseorang. Apakah inikah kajian defenitif dari hermeneutik? Di tahun 1960 hadir sebuah maha karya dari seorang filsuf Jerman yang oleh banyak ahli seperti Gianni Vattimo mengatakan ia tidak dipandang sebagai seorang pemikir yang handal oleh banyak pemikir zaman itu. Namun, sentuhan yang dirasakan dalam maha karyanya wahrehit und methode atau kebenaran dan metode mau mengafirmasi bahwa karyanya ini perlu diberikan atensi yang ekstra bagi mereka yang ingin mendalamai heremeneutik modern ini. Karya besarnya yang terbit pada tahun 1960 dengan judul Wahrheit und Methode dengan tiga volume membuat minat terhadap kedua filsuf sebelumnya yakni Schleiermacher dan Dithey kembali digeluti. Bahkan dengan hadirnya karya Gadamer, hermeneutik mengalami perkembangan yang pesat dalam katalog pengetahuan di universitas-universitas dan diklaim sebagai sebuah terobosan baru dalam ilmu pengetahuan yang patut diperhitungkan. Hans-Georg Gadamer dalam opus mangumnya Wahrheit und Methode menguraikan tiga tema besar yakni persoalan kebenaran yang muncul dalam pengalaman seni, perluasaan pertanyaan kebenaran pada pemahaman di dalam ilmu-ilmu kemanusiaan dan perubahan ontologis hermeneutik yang dituntun oleh bahasa. Dengan lahirnya karya tersebut, babak lanjut hermeneutik telah dibuka kembali dan eksistensi Gadamer dengan karya-karya besar selanjutnya banyak memberikan warna tersendiri dalam dunia hermeneutik. Berbeda dengan kedua pendahulunya yakni Schleiermacher dan Dilthey yang melihat hermenutika sebagai subtilitas Intellegendi dan subtilitas Explicandi dan memisahkan subtilitas Applicandi sebagai yang terluar atau bagian tambahan dari sebuah hermeneutik. Gadamer hadir dengan membawa satu perubahan yang luar biasa dalam hermeneutik. Bagi Gadamer dalam Wahrheit und Methode keberadaan subtilitas Applicandi tidak bisa dipandang sebelah mata, sebab bagi Gadamer, gemanya juga bisa memberikan warna tersendiri bagi hermeneutik. Dalam opus mangumnya itu ia mengangkat sebuah persoalan mendasar bahwa terlampau sering orang menggangap titik akhir dari sebuah pencarian akan kebenaran adalah sebuah pemahamaan. Namun, Gadamer menegaskan, sebuah pemahaman, jika tidak diaplikasi atau diterapkan, sesungguhnya tidak layak disebut sebagai sebuah pemahaman atau tidak memiliki artinya sama sekali. Sehingga bagi dia pemahaman itu selalu memiliki korelasi atau benang merah dengan penerapan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity B Philosophy. Psychology. Religion > BT Doctrinal Theology |
Divisions: | Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat |
Depositing User: | Antonia M. Ngole |
Date Deposited: | 16 Jun 2022 01:55 |
Last Modified: | 16 Jun 2022 01:55 |
URI: | http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/5689 |
Actions (login required)
View Item |