Nilai Filosofis-Antropologis Upacara Tapouetan Anah Pada Suku Fa'ot Di Desa Niba’af Kecamatan Noemuti Kabupaten Timor Tengah Utara

NAHAS, Delfianus Alberto Jeri (2021) Nilai Filosofis-Antropologis Upacara Tapouetan Anah Pada Suku Fa'ot Di Desa Niba’af Kecamatan Noemuti Kabupaten Timor Tengah Utara. Undergraduate thesis, Unika Widya Mandira.

[img] Text
ABSTRAKSI.pdf

Download (694kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (504kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (801kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (940kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (636kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (492kB)

Abstract

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling mulia dari segala ciptaan lainnya. Manusia juga adalah co-creator atau rekan kerja Allah dalam karya-karya hidupnya. Dalam konsep homo faber,Martin Heidegger menjelaskan bahwa, citra manusia diukur berdasarkan kemampuannya berkarya dengan menguasai fenomena-fenomena alam dan lingkungan hidup. Diri manusia yang mulia itu, memiliki sisi yang luhur dan sakral, yang direpresentasikannya melalui tradisi budaya dan menjadikannya pribadi yang utuh dan bermartabat. Allah-lah yang menggerakkan akal budi manusia sehingga manusia menghadirkan dan menciptakan tradisi budaya. Masyarakat Dawan Timor (Atoni Meto) hidup dalam satu bingkai tradisi budaya yang sudah diatur berdasarkan nilai dan norma dari sedia kala oleh nenek moyang, para leluhur. Hal ini dapat dilihat dalam praktek kehidupan masyarakat Dawan Timor, bahwa setiap manusia yang lahir mengalami fase-fase pertumbuhan dan perkembangan mulai dari masa bayi, kanak-kanak, anak-anak, remaja, dewasa, kawin, tua dan mati selalu disertai dengan upacara-upacara ritual khusus. Setiap fase yang disertai upacara-upacara ritual khusus memiliki nilai dan makna hidup keberlanjutan untuk menyelami fase-fase pertumbuhan dan perkembangan manusia. Masyarakat Dawan (Atoni Meto) percaya praktek ini sebagai suatu jaminan untuk seseorang hidup baik di dunia sekarang maupun di dunia yang akan datang atau akhir zaman. Salah satu produk budaya lokal yang masih dipraktekan dalam masyarakat Dawan Timor adalah upacara Tapouetan Anah. Upacara ini dibuat pada saat fase pertumbuhan dan perkembangan seorang di masa bayi,kanak-kanak,dan anak-anak, berdasarkan tradisi budaya dan norma setiap suku. Proses berlangsunnya upacara Tapouetan Anah pada umumnya adalah membawa seorang bayi yang baru lahir atau seorang anak keluar dari rumah tempat tinggalnya untuk memperkenalkannya kepada semua keluarga yang hadir dan meresmikannya menjadi anggota baru dalam suku keluarga dengan segala hak dan kewajibannya, serta menjauhinya dari segala yang buruk. Setiap suku dalam masyarakat Dawan Timor memiliki tatacara atau norma upacara Tapouetan Anah tersendiri,yang dipertahankan sebagai dasar pedoman dalam menjalani perjuangan hidup selanjutnya. Suku Fa’ot dalam masyarakat Dawan Noemuti, Timor Tengah Utara (TTU) yang ada di Desa Ni’baaf juga masih mempraktikan upacara Tapouetan Anah yang sangat unik dari suku-suku lain. Keunikan mereka terdapat pada tatacara atau norma upacara Tapouetan Anah yang berlangsung selama empat hari/ empat malam sebagai inti upacara dan juga satu hari/ satu malam sebagai upacara syukur dan pemotongan “rambut sakral” (nak naof leu) pada hari ke lima. Bentuk upacara ini sesungguhnya mengandung nilai dan makna yang sangat baik untuk kehidupan seorang anak anggota Suku Fa’ot, dalam menyelami setiap fase pertumbuhan dan perkembangan hidupnya. Upacara Tapouetan Anah pada Suku Fa’ot yang ada di Desa Ni’baaf, Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), sesungguhnya mengandung nilai filosofis antropologis antara lain: nilai keindahan, nilai sosial ekonomi, nilai sosial politik, nilai ilmiah, nilai etis moral dan nilai religius. Nilai keindahan berupa tarian-tarian dan nyanyian (Gong, Bidu, Bonet dan Okle’an) serta pakaian adat khas Noemuti. Nilai sosial ekonomi berupa kuliner, bahan makanan (Pisang, Ubi, Jangung, Kacang dan Sirih-Pinang) dan minuman (Sopi), serta binatang korban (Babi). Hal-hal ini yang menjadi mata pencaharian bagi masyarakat Suku Fa’ot dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Nilai sosial politik upacara Tapouetan Anah sebagai salah satu bentuk politik identitas diri dari masyarakat Suku Fa’ot dapat dilihat dari proses mengeluarkan anak-anak dari wilayah domestik dan memperkenalkannya kepada semua masyarakat yang hadir dalam upacara tersebut. Nilai ilmiah upacara Tapouetan Anah merupakan warisan dari nenek moyang/para lehur Suku Fa’ot yang perlu dipertahankan sebagai satu pengetahuan/kearifan lokal. Nilai etis moral upacara Tapouetan Anah, menjadikan seorang anak tumbuh dan berkembang secara baik dalam hidupnya. Memiliki keutamaan hidup yakni setia dan patuh pada orang tua, menjunjung norma adat suku (nsu’ nono),membangun relasi yang baik dengan sesama,dunia/alam dan Tuhan. Nilai religius dalam upacara Tapouetan Anah adalah mengarahkan masyarakat untuk menghormati Tuhan (Uis Neno-Uis Naijan) selaku kausa Prima. Ia adalah Tuhan yang mencitaptakan manusia makluk yang paling mulia dan menjadikan manusia sebagai co-creator atau rekan kerja Allah dalam karya hidupnya sehari-hari.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity
G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
G Geography. Anthropology. Recreation > GT Manners and customs
Divisions: Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: S.Pd Florentina Wenggu
Date Deposited: 22 Nov 2021 05:14
Last Modified: 22 Nov 2021 05:14
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/5733

Actions (login required)

View Item View Item