NIA, Frederikus (2021) Makna Dan Nilai Kematian Manusia Dalam Masyarakat Kampung Taloeb – Timor Tengah Utara. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.
Text
ABSTRAK.pdf Download (837kB) |
|
Text
bab I.pdf Download (151kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (157kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (140kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (308kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (672kB) |
Abstract
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kematian berasal dari akar kata “mati”, berarti sudah kehilangan nyawa. Menurut para sosiolog, kematian merupakan saat putusnya suatu interaksi antara individu dengan masyarakat serta lingkungannya secara total.Singkatnya kematian adalah saat di mana seseorang sama sekali kehilangan status dan peranan sosialnya yang mendapat pengakuan dari masyarakat. Sedangkan pandangan klinis modern menyatakan bahwa kematian atau mati berarti berhentinya fungsi otak (brain death). Di sini kematian disamakan dengan tak berfungsinya otak. Maka secara biologis kematian merupakan berhentinya proses aktivitas dalam tubuh biologis seorang individu yang ditandai dengan hilangnya fungsi otak, berhentinya detak jantung, berhentinya tekanan aliran darah dan berhentinya proses pernafasan. Menurut masyarakat tradisional kampung Taloeb mengartikan kematian manusia sebagai saat di mana smanaf (jiwa) meninggalkan aof (badan atau tubuh) untuk kembali ke Uis Neno (Tuhan). Aof yang ditinggalkan smanaf akan hancur dan kembali menjadi tanah. Sedangkan smanaf akan mengalami hidup yang kekal. Smanaf yang meninggalkan aof diyakini kembali ke tempat asalnya yakni tempat tinggal Wujud Tertinggi yang menciptakan manusia, dan tempat berkumpulnya semua arwah anggota keluarga dan para leluhur yang sudah meninggal.Kematian menjadi salah satu sarana untuk kembali kepada Uis Neno dan berkumpul bersama paraleluhur di pah nitu. Dengan demikian dalam pandangan masyarakat kampung Taloeb, kematian manusia memiliki makna dan nilai. Makna dan nilai itu terdapat dalam setiap ritus-ritus yang dilakukan untuk menghormati setiap arwah orang yang meninggal dunia. Kematian manusia juga disebabkan oleh faktor-faktor. Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang untuk mati adalah faktor usia lanjut, faktor penyakit, faktor bunuh diri atau dibunuh, faktor kemarahan orang mati, faktor pelanggaran terhadap adat-istiadat, faktor kecelakaan, faktor roh-roh halus, faktor magi hitam dan faktor kutukan. Terlepas dari faktor penyebab kematian manusia, masyarakat kampung Taloeb memiliki keyakinan bahwa arwah orang yang meninggal memiliki peranan penting dalam kehidupan sanak keluarganya yang masih berziarah di dunia. Lebih dari itu, orang mati diyakini dapat menghubungkan mereka dengan Uis Neno dan leluhur yang telah meninggal. Maka setia ritus yang dilakukan oleh masyarakat kampung Taloeb adalah untuk menunjukkan adanya kedekatan atau relasi antara orang yang masih hidup dan arwah orang yang meninggal. Tujuan dari diselenggarakan ritus-ritus kematian yakni untuk menghormati arwah orang yang meninggal dan mengembangkan nilai-nilai positif yang sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BC Logic B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion B Philosophy. Psychology. Religion > BS The Bible B Philosophy. Psychology. Religion > BT Doctrinal Theology G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology |
Divisions: | Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat |
Depositing User: | SH Yakobus Naben |
Date Deposited: | 21 Jun 2022 02:09 |
Last Modified: | 21 Jun 2022 02:09 |
URI: | http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/5759 |
Actions (login required)
View Item |