KASMIN, Arnoldus (2021) Yesus Adalah Terang Dunia (Analisis Eksegetis Teks Yohanes 8:12-20). Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.
Text
ABSTRAK.pdf Download (656kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (219kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (473kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (707kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (338kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (336kB) |
Abstract
Injil Keempat adalah suatu injil spesial. Injil Keempat merupakan injil yang berbeda bahannya juga penyajiannya dengan Injil-Injil Sinoptik. Ketika kita membandingkan antara Injil-Injil Sinoptik dan Injil Keempat, maka kita akan menemukan perbedaan-perbedaan. Injil Keempat ditulis dalam latar belakang polemik, konflik bahkan perpecahan. Injil ini ditulis di Efesus pada tahun 100 M. Pada waktu itu ada dua kenyataan yang dihadapi oleh umat Kristen, yaitu: Kenyataan pertama, tersebarnya Gereja ke dunia non-Yahudi. Di era Injil itu ditulis, Gereja tidak terbatas pada kaum Yahudi, melainkan juga masuk dalam kalangan non-Yahudi. Jemaat Kristen juga bukan lagi hanya berasal dari kalangan Yahudi tetapi juga dari kalangan Helenis. Kenyataan kedua adalah konflik-konflik. Konflik itu terjadi antara murid-murid Yesus dengan murid-murid Yohanes Pembaptis, konflik dengan penganut Gnostik, konflik internal dalam jemaat perdana, konflik dengan orang-orang Yahudi dan konflik dengan orang-orang Romawi. Kenyataan di atas juga mewarnai perikop Yoh 8:12-20 (Yesus adalah terang dunia). Pengarang Injil Keempat mengulaskan secara transparan reaksi orang banyak yang mendengar ungkapan Yesus (bdk. Yoh 8:12-13). Mereka menolak ungkapan Yesus yang mengatakan bahwa diri-Nya sebagai Terang Dunia. Melihat respon dari orang-orang Farisi itu, dapat disimpulkan bahwa mereka tidak masuk dalam alur pemikiran Yesus. Mereka kelihatan terperangkap dalam pengertian mereka akan makna Terang Dunia dalam artian harafiah. Perikop Yoh 8:12-20 mengisahkan tentang ungkapan Yesus yang menyatakan diri-Nya sebagai terang dunia. Pernyataan “Akulah terang dunia” (Yoh 8:12) dengan x tegas mencerminkan misi Yesus yang mendunia (universal). Ia tidak hanya menjadi terang bagi bangsa Israel atau sekelompok kaum tertentu, melainkan terang bagi segenap umat manusia yang percaya. Orang yang percaya dapat dibuktikan apabila orang itu mengikuti, maka Yesus mengatakan “barangsiapa mengikuti Aku” (ay 12). Ungkapan Yesus memiliki jaminan bahwa yang mengikuti-Nya akan memperoleh terang hidup. Yesus datang untuk mencerahkan dunia dari dosa dan kuasa-kuasa kegelapan rohani juga menerangi hati setiap orang supaya berjalan di dalam terang surgawi. Akan tetapi ungkapan Yesus ini sangat sulit dipahami oleh para pendengar-Nya. Ketidakmengertian ini dapat diketahui dari reaksi para pendengar “ Engkau bersaksi tentang diri-Mu sendiri, kesaksian-Mu itu tidak benar” (ay. 13). Terhadap reaksi para pendengar ini, Yesus memberi penegasan “biarpun Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, namun kesaksian-Ku itu benar” (ay. 14). Yesus memberi penegasan itu, karena Dia tahu dari mana Ia datang dan ke mana Ia pergi (ay. 14 ). Akan tetapi penegasan Yesus ini tetap sulit dimengerti oleh orang-orang Farisi. Karena mereka pegang teguh pada pemahaman mereka akan kemanusiaan Yesus, yakni sebagai anak Yusuf dan Maria. Mereka tidak mengetahui bahwa Yesus berasal dari Bapa, dan Bapalah yang mengutus-Nya, atau mereka tidak memahami bahwa Yesus dan Bapa adalah satu. Oleh karena itu, mereka bertanya kepada Yesus, “Di manakah Bapa- Mu?” (ay. 19). Sering kali Yesus menyatakan tentang asal-usul-Nya. Berkali-kali Ia menjelaskan bahwa Ia datang dari Bapa karena Ia diutus oleh Bapa. Pertanyaan dari para pendengar merupakan sebuah pertanyaan legalis, dalam artian bahwa kalau seseorang mengatakan bahwa orang lain bersaksi tentang dirinya, maka orang itu harus bisa menghadirkan orang yang dimaksudnya itu. Demikian halnya dengan Yesus yang menyatakan bahwa Bapa bersaksi tentang diri-Nya (ay. 18), maka Yesus harus xi menunjukkan Bapa itu ke hadapan mereka. Yesus mendakwa atas ketidaktahuan mereka, mengenai Allah “Bapak-Ku tidak kamu kenal” (ay. 19). Yesus diutus oleh Bapa ke dunia, maka Ia dengan yakin mengatakan “Akulah terang dunia” (ay. 12). Kata Dunia menunjukkan pada umat manusia di dunia. Hal ini berarti Yesus secara tidak langsung ingin menegaskan bahwa posisi umat manusia di dunia sedang berada dalam gelap. Kegelapan itulah yang menyelubungi orang-orang yang tidak percaya menyebabkan gagal mendapatkan “Terang” itu, yakni Yesus Kristus. Oleh karena itu, ungkapan Yesus yang menyatakan Akulah Terang Dunia memiliki arti bahwa Dialah satu-satunya terang yang bercahaya menyinari umat manusia yang berada dalam kegelapan, Dialah utusan Bapa (ay. 18) yang datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia. Dunia tidak memiliki terang selain dari pada Kristus, atau dengan kata lain Yesuslah sumber terang yang menerangi setiap umat manusia, maka orang yang setia mengikuti dan percaya akan Dia, tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan akan memperoleh terang hidup.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Yesus, Terang dan Teks Yohanes. |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity B Philosophy. Psychology. Religion > BS The Bible |
Divisions: | Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat |
Depositing User: | S.Pd Rhysto Kila |
Date Deposited: | 27 Jun 2022 05:22 |
Last Modified: | 27 Jun 2022 05:22 |
URI: | http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/5804 |
Actions (login required)
View Item |