Desain Dan Analisis Kinerja Bangunan Dengan Konfigurasi Soft Story Parsial, Mengacu Pada Sni 03-1726-2012

TAEK, Fridus (2019) Desain Dan Analisis Kinerja Bangunan Dengan Konfigurasi Soft Story Parsial, Mengacu Pada Sni 03-1726-2012. Undergraduate thesis, Unika Widya Mandira.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (319kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (476kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (876kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (436kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (981kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (419kB)

Abstract

Soft story disebabkan karena tinggi lantai dasar jauh lebih tinggi dari lantai diatasnya, sehingga dengan sendirinya mengurangi nilai kekakuan lantai dasar tersebut. Dalam perencanaan struktur tahan gempa di Indonesia SNI 03-1726-2012, Soft story didefenisikan ada jika terdapat suatu tingkat dimana kekakuan lateralnya kurang dari 70% kekakuan lateral tingkat di atasnya, atau kurang 80% kekakuan rata-rata tiga tingkat di atasnya. Sedangkan yang dimaksud dengan soft story parsial adalah kasus soft story yang disebabkan oleh sebagian kolom lantai dasar yang memiliki tinggi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tinggi lantai dasar sebagian dan lantai diatas yang memiliki tinggi normal. Pada kasus ini, bangunan selain mengalami efek soft story juga akan mengalami torsi atau puntiran sebagai akibat adanya soft story parsial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan tulangan balok dan kolom pada bangunan dengan soft story parsial, mengetahui kinerja struktur yang direncanakan dengan soft story parsial setelah dilakukan evaluasi dengan analysis pushover dan mengetahui gambar detail pembesian struktur pada portal terpilih. Berdasarkan hasil evaluasi tahap 1, 2, 3 maka dapat disimpulkan bahwa bangunan dengan tipikal seperti pada penelitian ini memiliki ketidakberaturan horizontal 1a, 1b dan ketidakberatuaran vertikal 1a, 1b, 5a dan 5b. Kategori desain seismik pada penelitian ini dikategorikan D dan faktor redudansi 1,3. Merujuk pada evaluasi tersebut maka analisis yang digunakan adalah analisis dinamis. Secara umum rasio luas tulangan memanjang balok di daerah tumpuan (As+/As-) untuk semua tipe tulangan lebih besar dari 50% dan rasio tulangan terpasang hasil desain pada elemen balok bervariasi antara 0.005 sampai 0.015. Nilai tersebut masih berada antara rentangan rasio tulangan minimum dan maksimum (0.0035 sampai 0.025). Jika dilihat dari aspek sebaran tulangan balok dapat disimpulkan bahwa balok-balok tepi umumnya memiliki jumlah tulangan terpasang yang lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah tulangan terpasang pada balok-balok interior dan untuk tulangan memanjang balok lantai 10 tetap didesain dengan Desain Kapasitas karena pada beberapa frame terdapat jumlah tulangan memanjang yang jumlahnya masih lebih besar dari jumlah tulangan minimum. Semua tulangan geser pada elemen balok utama dibagi dalam 3 zona, yaitu zona-A sebagai daerah sendi plastis, zona-B dan zona-C sebagai zona di luar sendi plastis. Untuk tulangan geser pada elemen balok tepi umumnya menggunakan 2 kaki sengkang D-12 mm dengan jarak yang bervariasi pada masing-masing zona (Zona-A 100 mm, Zona-B 150 mm dan Zona-C 200 mm). Tulangan geser pada elemen-elemen balok interior mengguanakan kaki sengkang yang lebih banyak yakni 3 sampai dengan 4 kaki sengkang D-12 mm, dengan jarak yang bervariasi (Zona- A 100 mm, Zona-B 150 mm dan Zona-C 200 mm). Pada saat performance point bangunan mengalami perpindahan atap (Roof Displacement) pada Arah-X = 268,296 mm dan Arah-Y = 274,477 mm. Serta nilai gaya geser dasar (Shear) pada Arah-X = 29.660,7387 kN dan Arah-Y = 28.861,9496 kN. Nilai drift ratio untuk Arah-X = 0,0074 dan untuk Arah-Y = 0,0075. Pada saat mencapai performance point struktur berada pada level immediate occupancy. Ketika bangunan mengalami beban gempa, struktur bangunan tidak mengalami keruntuhan dan hanya butuh perbaikan pada bangunan dengan resiko korban jiwa yang menjadi kecil. Berdasarkan mekanisme dan distribusi sendi plastis yang terbentuk diatas dapat disimpulkan bahwa konsep desain Kolo m Kuat-Balok Lemah yang digunakan dalam konsep desain kapasitas tidak sepenuhnya menjamin bahwa ketika struktur dikenai beban gempa rencana akan mengalami pola perilaku yang sama sesuai dengan konsep Kolom Kuat-Balok Lemah itu sendiri.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Kinerja Bangunan, Konfigurasi, Soft Story Parsial, SNI Gempa 2012
Subjects: L Education > LC Special aspects of education
T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: ST.,MM Inggrit Junita Palang Ama
Date Deposited: 14 Jun 2022 00:39
Last Modified: 14 Jun 2022 00:39
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/5988

Actions (login required)

View Item View Item