KONSEP PERSONA CARL GUSTAV JUNG DAN IMPLIKASINYA DALAM RELASI SOSIAL MANUSIA

JEHAMAT, Kristoforus Julianto (2021) KONSEP PERSONA CARL GUSTAV JUNG DAN IMPLIKASINYA DALAM RELASI SOSIAL MANUSIA. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

[img] Text
ABSTRAKSI.pdf

Download (164kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (306kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (432kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (221kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (365kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (17kB)

Abstract

Penyesuaian diri merupakan persesuaian antara kondisi diri sendiri dan kondisi di luar dirinya (lingkungan sosial). Penyesuaian diri merupakan usaha yang paling tepat dalam upaya untuk menjalin hubungan yang baik antara sesame dan juga dengan lingkungan. Ada berbagai macam bentuk penyesuaian diri, salah satunya ialah topeng sosial (persona). Salah satu psikolog yang meneliti dan membahas tentang kepribadian manusia ialah Carl Gustav Jung. Jung adalah seorang dokter sekaligus psikolog yang berkebangsaan Swiss. Dalam psikologi kepribadiannya, Jung juga membahas tentang penyesuaian diri manusia. Cara individu dengan sadar menampakkan diri ke luar (ke dunia sekitarnya) itu oleh Jung disebut Persona. Persona merupakan kompromi antara individu dan masyarakat, antara struktur batin sendiri dengan tuntutan-tuntutan sekitar mengenai bagaimana seharusnya orang berbuat. Persona (topeng sosial) membantu setiap manusia dalam menyesuaikan diri dengan sesama dan lingkungannya. Keberadaan tuntutan lingkungan sosial membuat seseorang harus menyesuaikan diri sekalipun tuntutan-tuntutan tersebut berbeda dari kepribadiannya. Hal ini dilakukan agar keharmonisan dalam sebuah lingkungan sosial dan juga rasa kenyamanan bersama selalu terjaga karena bagaimanapun manusia selalu hidup berdampingan satu dengan yang lain. Namun, yang harus diingat bahwa penggunaan persona (topeng sosial) harus senantiasa terkontrol dengan baik, sehingga tidak merugikan sesama terlebih diri sendiri. Rasa nyaman dalam menggunakan persona (topeng sosial) yang berlebihan juga dapat mempengaruhi kepribadian seseorang. Seseorang bisa saja menjadi lupa diri karena terlalu nyaman dan aman berada di balik topeng sosial tersebut. Oleh karena itu, dibtuhkan kecerdasan dan tanggungjawab yang baik dan bijak dalam menggunakan persona (topeng sosial). Persona (topeng sosial) hanya digunakan sejauh itu diperlukan, namun terlepas dari itu, ia harus tetap menjadi dirinya sendiri atau kembali kepada jati dirinya. Persona( topeng sosial) digunakan untuk menyesuaikan diri tanpa harus menghilangkan jati dirinya sendiri.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
B Philosophy. Psychology. Religion > BC Logic
H Social Sciences > H Social Sciences (General)
H Social Sciences > HM Sociology
Divisions: Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: SH Yakobus Naben
Date Deposited: 23 May 2022 00:10
Last Modified: 23 May 2022 00:10
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/6541

Actions (login required)

View Item View Item