LEO, Julenci W (2013) Perlindungan Hukum Oleh BPOM Terhadap Konsumen Produk Kosmetik China Yang Mengandung Bahan Kimia Berbahaya Di Kota Kupang. Undergraduate thesis, Unika Widya Mandira.
Text
ABSTRAK.pdf Download (477kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (40kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (58kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (19kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (36kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (14kB) |
Abstract
Kemajuan teknologi di bidang farmasi khususnya di bidang kosmetik saat ini, telah memberikan banyak alternatif bagi konsumen untuk memenuhi kebutuhan akan kebersihan serta kecantikan tubuh dan wajahnya. Produk-produk kosmetik memiliki fungsi yang sangat baik bagi kecantikan wanita, tetapi di sisi lain dapat menimbulkan efek samping yang merugikan dan membahayakan kesehatan dan kehidupan pemakainya. Hal ini disebabkan produk kosmetik tersebut mengandung bahan-bahan kimia yang berbahaya. Sebagai upaya untuk menghindarkan efek negatif yang merugikan masyarakat penggunaan kosmetik yang mengandung bahan kimia berbahaya, maka perlu adanya perlindungan hukum terhadap konsumen. Masalah pokok penelitian adalah Bagaimana perlindungan hukum oleh BPOM terhadap konsumen produk kosmetik China yang mengandung bahan kimia berbahaya di Kota Kupang. Dengan tujuan untuk mengetahui perlindungan hukum oleh BPOM terhadap konsumen produk kosmetik China yang mengandung bahan kimia berbahaya di Kota Kupang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis sosiologis. Dengan aspek yuridis yang dikaji yaitu penulis menelaah literatur yang berkaitan dengan perlindungan hukum oleh BPOM terhadap konsumen sedangkan aspek sosiologis yang dikaji yaitu bagaimana perlindungan hukum oleh BPOM konsumen produk kosmetik China yang mengandung bahan kimia berbahaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (Badan POM NTT) sudah memberikan perlindungan hukum terhadap konsumen berkaitan dengan produk kosmetik China yang mengandung bahan kimia berbahaya namun belum maksimal. Bentuk perlindungan yang dilakukan oleh Badan POM terhadap konsumen yaitu: Badan POM sudah melaksanakan dalam hal melakukan kegiatan pelayanan konsumen termasuk menerima pengaduan dari masyarakat sebanyak 7 kasus, Badan POM sudah memperjuangkan hak konsumen untuk menyelesaikan secara musyawarah sebanyak 7 kasus dan tidak mendapatkan advokasi atau bantuan hukum serta Badan POM sudah melaksanakan dalam hal memperjuangkan hak konsumen untuk mendapatkan ganti rugi berupa pengembalian uang dan perawatan kesehatan sebanyak 4 kasus dan ganti rugi berupa perawatan kesehatan sebanyak 3 kasus. Dengan demikian dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa Badan POM NTT dalam hal memberikan perlindungan hukum dan memperjuangkan hak-hak konsumen belum maksimal sehingga masih begitu banyak hak-hak konsumen yang dirugikan. Oleh karena itu diharapkan Badan POM lebih memperhatikan lagi hak-hak konsumen yang dirugikan dan berupaya agar pelaku usaha dapat bertanggung jawab atas kesalahannya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | J Political Science > JS Local government Municipal government J Political Science > JX International law K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > Program Studi Hukum |
Depositing User: | S.Kom Sela Mikado |
Date Deposited: | 25 May 2022 00:48 |
Last Modified: | 25 May 2022 00:48 |
URI: | http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/6609 |
Actions (login required)
View Item |