Lonto Leok : Sebuah Arena Kontestasi Elit Lokal Dalam Pilkada Lokal Manggarai (Studi Kasus Di Kampung Adat Desa Nekang, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai)

TURUK, Arnoldus Dino (2021) Lonto Leok : Sebuah Arena Kontestasi Elit Lokal Dalam Pilkada Lokal Manggarai (Studi Kasus Di Kampung Adat Desa Nekang, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai). Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (753kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (329kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (404kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (115kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (246kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (562kB)
[img] Text
BAB VI.pdf

Download (196kB)

Abstract

Budaya Lonto Leok Manggarai sebagai salah satu khazanah budaya yang diwariskan secara turun-temurun merupakan aspek penting yang selalu berada dalam lingkup masyarakat beo (kampung). Lonto leok dipandang sebagai salah satu cara yang efektif untuk menyelesaiakan setiap persoalan yang terjadi di kampung, mulai dari persoalan sosial, persoalan tanah, dan persoalan kawin-mawin. Selain sebagai sarana untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi di kampung, Lonto Leok kerap kali digunakan untuk menyambut meka beo (tamu kampung) yang berkunjung ke kampung. Namun, dewasa ini Lonto Leok telah dialihfungsikan yang semula hanya sebatas untuk menyambut tamu kampung kini sedikit mengalami perubahan yaitu untuk menyambut tamu politik yang ingin mencari dukungan atas nama ase kae atau hubungan darah. Lonto leok tidak dapat terlepas dari kehadiran Tua Golo dan tokoh-tokoh adat lainnya karena pada pada kenyataannya merekalah yang memegang peran penting dalam keberlangsungan kehidupan di kampung. Melihat peranan Tua golo yang begitu besar, maka tidak sedikit dari para tokoh-tokoh politik melakukan pendekatan pribadi dengan Tua golo guna mendapatkan dukungan dari masyarakat kampung. Dalam fase ini, Tua golo memiliki gelar tersendiri, yakni sebagai elit lokal. Intensitas hubungan antara elit lokal dan tokoh politik melahirkan sebuah pemaknaan baru terhadap budaya lonto leok, yakni lonto leok yang pada awalnya hanya sebuah pertemuan adata semata telah berubah menjadi sebuah pertemuan politis untuk mengambil imajinasi politik masyarakat kampung atas nama ase kae atau hubungan darah.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
J Political Science > J General legislative and executive papers
J Political Science > JS Local government Municipal government
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Administrasi Publik
Depositing User: Antonia M. Ngole
Date Deposited: 30 May 2022 04:31
Last Modified: 30 May 2022 04:31
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/6679

Actions (login required)

View Item View Item