Menyangkal Eksistensi Allah Adalah Kebodohan Dan Kejahatan (Analisis Teologis-Biblis Atas Mazmur 53)

KOA, Fransiskus Rivandi (2022) Menyangkal Eksistensi Allah Adalah Kebodohan Dan Kejahatan (Analisis Teologis-Biblis Atas Mazmur 53). Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

[img] Text
ABSTRAKSI.pdf

Download (608kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (236kB)
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (368kB)
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (507kB)
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (417kB)
[img] Text
BAB 5.pdf

Download (330kB)

Abstract

Kedudukan manusia dalam dunia menjadi suatu keistimewaan yang diberikan Allah sebab manusia menempati posisi puncak dari semua ciptaan yang ada. Keistimewaan itu terletak dalam kehendak bebas dan akal budi yang dimiliki manusia dibanding ciptaan lainnya. Hal ini membuat manusia sebagai ciptaan yang bertindak didasari atas kebebasan dan kesadaran yang dimiliki. Kehendak Bebas yang dimiliki manusia pada saat sebelum kejatuhan merupakan kehendak yang berfokus untuk melayani Allah dan melakukan segala yang telah ditugaskan Allah kepadanya. Tetapi sebaliknya setelah peristiwa kejatuhan, manusia tetap menggunakan kehendak bebasnya namun yang dikehendaki oleh manusia pada saat manusia jatuh ke dalam dosa hanyalah melakukan kejahatan. Peristiwa kejatuhan manusia ke dalam perbuatan dosa yang tidak dikehendaki Allah mendapatkan suatu kemunduran dari keaslihan yang dimiliki sebelum jatuh ke dalam dosa yaitu kehilangan Kemuliaan Allah “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Rom 3:23). Kehendak bebas yang diberikan oleh Allah kepada manusia mempunyai maksud agar manusia memiliki kehendaknya sendiri, di mana manusia dengan bebas memilih dan menentukan mana yang dikehendaki di dalam hidupnya. Pilihan manusia menentukan relasinya dengan sang pencipta sebab dalam kebebasannya, manusia menentukan pilihan yang harus dipilih untuk dihidupi. Dalam Mazmur 53 digambarkan keadaan hidup manusia dalam relasinya dengan sang Pencipta. Tindakan menyangkal Allah menjadi kenyataan yang dilakukan oleh orang-orang bebal dalam kehidupan. Dan hal itu terlihat dalam perbuatan mereka setiap harinya terutama perbuatan jahat yang dilakukan terhadap sesama. Keyakinan bahwa Allah tidak ada menjadi dasar bagi orang-orang bebal dalam melakukan kejahatan yang digambarkan oleh pemazmur dengan begitu jelas “memakan habis umat-Ku seperti memakan roti”. Pemazmur juga menampilkan kelompok diluar mereka yang menyangkal eksistensi Allah. Mereka inilah yang disebuat sebagai umat Allah yang selalu percaya akan eksistensi Allah dan selalu mempunyai pengharapan bahwa Allah yang diimani adalah Allah yang dapat membebaskan dan menyelamatkan manusia dari berbagai penindasan yang terjadi. Pada zaman Postmodernisme yang dihadapi oleh manusia saat ini mempunyai tantangannya tersendiri dalam keterarahan manusia kepada Allah. Berbagai kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan membuat manusia lebih menekankan otonomi diri yang begitu kuat sehingga menyulitkan manusia dalam membangun relasi yang baik dengan sang pencipta. Perbuatan baik dan perbuatan jahat menjadi dua pilihan yang selalu ada dalam kehidupan manusia dan manusia harus memilih untuk menghidupinya dalam kehidupan sehari-hari. Dan tentunya setiap pilihan menentukan kualitas hidup manusia bersama Allah. Ateisme menjadi pilihan bebas manusia zaman ini dimana banyak orang dengan tegas menolak Allah dalam kehidupan sehari-hari. Kaum ateisme selalu melihat pilihannya ini sebagai sebuah kebebasan yang dimiliki sehingga mereka merupakan tujuan bagi diri mereka sendiri. Tidak ada realitas tertinggi yang menentukan hidup mereka. Dengan demikian, Mazmur 53 menjadi gambaran akan sikap manusia yang menyangkal eksistensi Allah dalam kehidupan. Keyakinan yang demikian pada dasarnya hanyalah sebuah kebodohan belaka karena pada dasarnya Allah ada dan keberadaannya selalu menyejarah dalam kehidupan manusia. Alur pemikiran yang menyangkal eksistensi Allah akan terwujud dalam tindakan kepada sesama yang tidak lagi dilihat sebagai sesama citra Allah, melainkan sesama manusia dilihat sebagai objek yang dapat diperlakukan sesuai dengan kebutuhan dalam hidup. Hal inilah yang menjadi sumber kejahatan yang ada dalam kehidupan manusia saat ini.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Manusia, Kebebasan, Dosa
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
B Philosophy. Psychology. Religion > BM Judaism
B Philosophy. Psychology. Religion > BS The Bible
B Philosophy. Psychology. Religion > BT Doctrinal Theology
B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology
Divisions: Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: S.Fil Fransiskus Rivandi Koa
Date Deposited: 07 Jul 2022 02:23
Last Modified: 07 Jul 2022 02:23
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/7025

Actions (login required)

View Item View Item