Eksistensi Sebagai Pergulatan Untuk Menjadi Diri Sendiri Perspektif Soren Kierkegaard

SERAN, Aprianus (2022) Eksistensi Sebagai Pergulatan Untuk Menjadi Diri Sendiri Perspektif Soren Kierkegaard. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (711kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (518kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (438kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (532kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (335kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (408kB)

Abstract

Dalam keberadaan manusia zaman sekarang, persoalan manusia semakin banyak dan semakin kompleks dalam menempatkan manusia pada prinsip objek dan yang membawa implikasi yang tidak sedikit pada sikap dan pengakuan manusia moderen terhadap martabat serta eksistensi manusia. Bahwa, harkat dan martabat manusia secara individu diurutkan pada posisi yang paling rendah. Manusia adalah satu-satunya makhluk yang mampu untuk bertanya yakni mempertanyakan dirinya, keberadaannya serta dunianya Pada drama kehidupan manusia, mengapa manusia perlu menjadi dirinya sendiri? Inilah pertanyaan yang mendasar dan paling utama dalam keberadaan manusia itu sendiri. Manusia adalah pengada yang memiliki “conciousness” bukan saja kesadaran terhadap apa yang terjadi disekelilingnya, melainkan juga ada pula kesadaran atas diri “self-conciousness” serta eksistensinya. Manusia dipanggil untuk menjadi sesuatu yang “menjadi” bukan sesuatu yang “ada”. Bagi manusia zaman ini, dalam mengetahui siapa dirinya, darimana asal usulnya, apa tujuan hidupnya, bagaimana ia menghayati hidupnya sebagai orang beriman Kristen, merupakan masalah yang berbeda-beda. Namun pernyataan ini merupakan satu-kesatuan yang begitu berkaitan dengan bentuk pemaknaan hidup serta nilai-nilai keberadaannya sebagai manusia yang mengada. Manusia adalah makhluk yang tertinggi. Ia menjadi ukuran bagi dirinya sendiri serta ukuran dari segala hal. Oleh karena itu, tidak ada hal yang lebih tinggi dan lebih luas dari manusia itu sendiri. Manusia bernilai karena ia manusia. Kierkegaard berargumen bahwa, dalam keberadaan manusia itu sendiridilihat bahwa, manusia tidak pernah hidup sebagai saya “universal” tetapi sebagai saya “persona”. Oleh karena itu, hanya manusialah yang bereksistensi. Bereksistensi berarti bertindak atau berperilaku sesuai dengan pilihan saya sebagai individu yang bereksistensi. Kierkegaard mengungkapkan bahwa, hidup bukanlah sekedar sesuatu sebagaimana yang dipikirkan melainkan sebagaimana yang dihayati. Semakin mendalam penghayatan manusia mengenai kehidupan, maka semakin bermakna kehidupannya. Eksistensialisme adalah filsafat yang memandang segala sesuatu gejala yang bertitiktolak dari eksistensinya. Eksistensi sendiri dapat diartikan sebagai suatu bentuk keberadaan. Manusia berada didalam dunia atau dengan perkataanlain, cara berada manusia didalam dunia. Kata eksistensi berasal dari kata “eks” (keluar) dan “sintensi” yang diturunkan dari kata kerja “sisto” (berdiri,menempatkan). Oleh karena itu, kata “eksistensi” dapat diartikan sebagai manusia yang berdiri sebagai diri sendiri dengan keluar dari dirinya untuk mencari keberadaannya sebagai pribadi yang bereksistensi. Eksistensi manusia bukan dinilai dari pemikirannya, melainkan kehadirannya, “eksis”. Menurut Kierkegaard, bereksistensi bukan berarti hidup dalam pola-pola abstrak dan mekanis namun harus terus menerus menciptakan pilihan-pilihan secara personal dan subjektif, karena menurut yang ia butuhkan bukanlah kumpulan pengetahuan sistematik mengenai kebenaran objektif, melainkan bagaimana hidup, membuat pilihan dan mengambil keputusan. Eksistensi adalah titik Archimedes yang baru di mana tempat manusia melekatkan dunia dan dirinya sendiri. Bagi Kierkegaard, manusia adalah pengada yang selalu ditantang untuk memilih dan mengambil keputusan dalam pergulatan hidupnya. Namun, ada banyak ketidakpastian yang sulit dipahami secara rasional, ketidakpastiaan yang malah membuat manusia itu ragu dan merasa cemas akan masa depannya. Persoalan terus terjadi dalam kehidupan manusia sebagai persona. Oleh sebab itu, manusia harus memiliki prinsip untuk memilih. Prinsip dasar untuk memilih adalah komitmen, ketepatan subyek dan sikap personal bukan pembenaran. Jadi, seorang harus memilih, dan melalui pilihannya, ia memiliki kebebasan, dan dengan kebebasan itu, ia dapat hidup dengan menggunakan kategori yang baik maupun yang jahat. Dengan adanya pilihan, ia menciptakan eksistensi dirinya yang sebenarnya. Eksistensi manusia bukanlah sesuatu ‘ada’ yang statis, melainkan sesuatu yang ‘menjadi’ yang di dalamnya terkandung suatu perpindahan yakni dari ‘kemungkina’ ke ‘kenyataan’. Maka, Kierkegaard dapat menawarkan tiga tahap langkah hidup manusia yakni tahap estetis, etis dan religius. Bertitik tolak dari ranah eksistensi manusia, apa yang digagas oleh Kierkegaard masih sangat relevan dengan keberadaan manusia saat ini, terutama bagaimana manusia secara umum sebagai individu dengan bebas menentukan pilihannya dalam mengambil kepetusannya untuk menjadi dirinya sendiri. Oleh karena itu, dalam mengambil keputusan, manusia sebagai individu tidak pernah memberi dirinya diatur oleh orang lain. Orang lain tidak berhak atas keputusan setiap individu atas dirinya sendiri, dan individu tidak bisa mengabaikan kehadiran orang lain dalam kehidupannya. Bagi Kierkegaard, subyektivitas manusia terkandung dalam keberanian untuk bergulat dengan pilihan-pilihan hidup, sehingga keberadaan manusia itu tidak terhambat dari penderitaan dan siksaan. Dengan demikian, Kierkegaard merumuskan cara berada manusia dengan kalimat ‘I choose, therefore, I exist’. Jadi, orang yang sungguh mengada tidak akan lari dari eksistensi hidupnya dan tidak akan lari dari pilihan-pilihan yang harus dibuatnya dan dari keputusan-keputusan yang harus diambilnya.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Eksistensi, Pilihan, dan Otentik
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
Divisions: Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: S.Fil Aprianus Seran
Date Deposited: 18 Jul 2022 01:51
Last Modified: 18 Jul 2022 01:51
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/7221

Actions (login required)

View Item View Item