Peran Kaum Awam Dalam Karya Pelayanan Sebagai Lektor Dan Akolit Menurut Kanon 320 §1 Kitab Hukum Kanonik 1983

NABEN, Marianus Kusi (2022) Peran Kaum Awam Dalam Karya Pelayanan Sebagai Lektor Dan Akolit Menurut Kanon 320 §1 Kitab Hukum Kanonik 1983. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

	Text ABSTRAK.pdf Download (390kB)
	Text BAB I.pdf Download (513kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (517kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (322kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (622kB)
	Text BAB V.pdf Download (406kB)

Abstract

Umat awam adalah anggota Gereja yang berkat pembaptisan masuk sebagai anggota tubuh Kristus. Berkat pembaptisan umat mengemban tri tugas gereja yakni sebagai imam, nabi dan raja. Tugas ini melekat dalam diri setiap anggota Gereja untuk ikut mewartakan karya keselamatan Allah sehingga seluruh pergumulan manusia ditujukan kepada Tuhan sebagai pemilik kehidupan. Keterbukaan Gereja akan perkembangan zaman menuntut Gereja untuk piawai dalam melihat atau merefleksikan ke dalam yakni Tubuh Gereja. Hal ini menjadi kekuatan bagi Gereja untuk berproses bersama arus zaman yang terus maju dengan menjangkau semua dimensi kehidupan manusia. Keterbukaan Gereja terhadap perkebangan zaman salah satunya dapat dilihat pada penetapan pelayan Lektor dan Akolit. Pelayan Lektor dan Akolit sebelumnya tertutup terhadap kaum peremapuan. Baru kemudian dalam perjalanan waktu Gereja mulai terbuka untuk pelayan Lektor dan Akolit bagi awam pada umumnya baik itu laki-laki maupun perempuan. Semua awam dapat mengambil tugas dalam Gereja seturut fungsi dan kemampuannya masing-masing karena semuanya tertuju pada hal yang sama dan satu yakni mewartakan karya keselamatan Allah. Maka semua umat tanpa membendakan laki-laki dan perempaun memiliki kewajiban untuk menghadirkan nilai-nilai injil dalam pelayanan baik untuk Gereja maupun untuk masyarakat luas. Pelayanan Lektor dan Akolit yang baru dicetuskan oleh Paus Fransiskus lewat Motu Proprio Spiritus Domini sebenarya bukanlah hal yang baru. Dokumen yang dikeluarkan oleh Paus Fransiskus ini sebenrya pemyempurnaan terhadap Motu proprio Ministeria Quaedam yang dicetuskan oleh Paus Paulus VI. Kalau dilihat dalam kanon 230 §3 bahwa sebenarnya dalam keadaan tertentu kaum awam baik itu laki-laki maupun perempuan dapat membantu Imam sebagai pelayan Lektor dan Akolit dalam merayakan Ekaristi. Labih dari itu juga, bahwa persoalan pelayan Lektor dan Akolit yang dibatasi untuk perempauan sejak tahun 1972 sebenarya juga tidak memiliki alasan yang cukup. Bahwa penetapan pelantikan Lektor dan Akolit yang hanya diperuntukan oleh laki-laki adalah sesuatu yang terus dipertayakan dan menjadi bahan refleksi bagi Gereja sehingga pada tahun 1994 dari kongregasi untuk ibadat mengeluargakan bahwa pelayanan Akolit dapat diemban oleh kaum perempuan sebagai putra-putri altar. Pada perjanjian baru perempuan tidak dilihat sebagai pribadi kedua atau di bawah laki-laki (bdk Luk 24: 22-23 ). Karena martabat yang sama dihadapan Tuhan maka semua umat beriman yang telah dibaptis dalam Gereja dapat mengemban tugas-tugas seturut dengan fungsi dan kemampuannya untuk membantu Gereja, selain tugas-tugas utama yang hanya dapat dilakukan oleh kaum Hierarkis. Yang mejadi perhatian utama sebagai pelayan Lektor dan Akolit ialah persiapan dari pribadi-pribadi yang telah mencapai umur dan benar-benar telah memahami tentang tugas yang akan dilaksanakan dan tahu tentang perayaan Ekaristi yang adalah puncak peribadatan Gereja. Maka itu hal utama yang perlu perhatikan ialah pembinaan yang matang dalam rangka mempersiapkan pribadi-pribadi sebagai pelayan Lektor dan Akolit dalam membantu Uskup, Imam dan Diakon melayani perayaan Ekaristi bagi seluruh umat Katolik.

Actions (login required)

View Item