Peran Perempuan Dalam Gereja Dalam Terang Surat Apostolik Mulieris Dignitatem

FERNANDEZ, Yosef Uje (2022) Peran Perempuan Dalam Gereja Dalam Terang Surat Apostolik Mulieris Dignitatem. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (306kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (116kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (461kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (477kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (526kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (325kB)

Abstract

Gender merupakan salah satu isu yang hangat dibicarakan dewasa ini. Pembicaraan ini banyak kali berorientasi pada kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Hal ini merupakan respon terhadap ketidakadilan gender dalam kehidupan bersama.Ketidakadilan-ketidakadilan yang dialami perempuan merupakan landasan yang tepat bagi pembicaraan mengenai kesetaraan gender. Pembicaraan tersebut bertujuan menegakkan martabat perempuan sebagai manusia dan juga bertujuan menciptakan keadilan bagi perempuan demi tercapainya kesejahteraan bersama. Surat Apostolik Mulieris Dignitatem merupakan salah satu dokumen Gereja yang menaruh perhatian akan keberadaan perempuan. Dokumen ini merupakan hasil refleksi Paus Yohanes Paulus II berkenaan dengan martabat kaum wanita. Di dalamnya juga termuat landasan-landasan yang dapat digunakan oleh perempuan untuk berperan dalam Gereja dan masyarakat. Surat Apostolik Mulieris Dignitatem ditulis untuk merespon dua hal. Pertama, Refleksi mengenai martabat dan panggilan kaum wanita menjadi begitu mencolok dalam tahun-tahun terakhir sebelum dokumen ini ditulis. Kedua, Surat Apostolik Mulieris Dignitatem ditulis sebagai bagian dari Tahun Maria. Peran perempuan dapat dilihat dalam Sejarah Gereja. Peran ini dapat ditemukan dalam Kitab Suci, teologi, serta dalam kehidupan masyarakat dan Gereja. Dalam Perjanjian Lama, peran perempuan lebih banyak berkaitan dengan posisi mereka dalam rumah tangga. Perempuan lebih sering digambarkan dalam peran mereka sebagai istri maupun sebagai ibu. Dalam Perjanjian Baru, peran perempuan mengalami perkembangan signifikan. Perempuan memiliki peranan yang cukup signifikan dalam karya misioner Yesus. Mereka menjadi model iman, pewarta, pemimpin jemaat, dan lain-lain. Peran perempuan dalam teologi mengalami perkembangan dari masa ke masa. Peran perempuan bukan merupakan fokus dari pemikiran Bapak-bapak Gereja dan Teolog Skolastik. Pemikiran tentang perempuan dan perannya pun sedikit negatif pada masa ini. Namun pada masa ini juga terdapat perjuangan untuk melawan diskriminasi terhadap perempuan. Dokumen-dokumen Gereja yang dikeluarkan oleh para paus memberikan perhatian kepada persoalan perempuan dan peranannya dalam kehidupan. Beberapa dokumen Gereja membahas peranan perempuan secara sepintas dan ada beberapa dokumen yang menjadikan perempuan dan peranannya sebagai tema pokok refleksi. Pada zaman modern, refleksi mengenai perempuan dan perannya menjadi semakin subur. Dalam refleksi-refleksi tersebut, perempuan diharapkan diberikan kesempatan untuk semakin berperan dalam kehidupan di masyarakat dan di dalam Gereja. Perempuan mempunyai peran yang signifikan dalam kehidupan bermasyarakat. Perempuan dalam bidang sosial merupakan pelaku perubahan sosial. Perempuan merupakan penyatu relasi keluarga berkat keadaan alami mereka (hamil, melahirkan, dan menyusui). Perempuan juga mempunyai peran pada bidang politik dengan mengambil posisi sebagai pimpinan maupun dalam bagian-bagian lainnya (contohnya Aung Su Yi, Cory Aquino, dan Megawati Sukarnoputri). Perempuan juga mempunyai peran dalam kehidupan Gereja. Peran perempuan tersebut dapat menjadi nyata dalam pilihan hidup perempuan berdasarkan panggilan masing-masing dengan memilih hidup religius berkaul maupun dengan berkeluarga. Peran tersebut juga dapat dijalankan dengan kesetian dalam menjalani panggilan hidup personal maupun dalam panggilan hidup kelompok atau komunitas (interpersonal). Gereja memberikan kesempatan kepada perempuan untuk berperan karena perempuan merupakan ciptaan yang secitra dengan Allah. Mulieris Dignitatem memuat beberapa peran perempuan dalam Gereja. Peran itu antara lain sebagai istri, perawan, ibu, pribadi pilihan Allah, saksi Kristus, Dia yang dikasihi, imam, gambaran Allah Tritunggal, dan pembawa kehidupan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Perempuan, Martabat, Mulieris Dignitatem, Peran, Gereja.
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
B Philosophy. Psychology. Religion > BT Doctrinal Theology
H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman
Divisions: Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: S.Fil Yosef Uje Fernandez
Date Deposited: 20 Sep 2022 23:58
Last Modified: 20 Sep 2022 23:58
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/9149

Actions (login required)

View Item View Item