Inkulturasi Musik Liturgi Dan Relevansinya Bagi Karya Pastoral Di Paroki Santo Yoseph Naikoten Dalam Terang Sacrosanctum Concilium Artikel 119

MEME, Yoseph Mariano (2022) Inkulturasi Musik Liturgi Dan Relevansinya Bagi Karya Pastoral Di Paroki Santo Yoseph Naikoten Dalam Terang Sacrosanctum Concilium Artikel 119. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (745kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (484kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (353kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (383kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (455kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (382kB)

Abstract

Musik adalah salah satu unsur seni tertua di dunia. Musik merupakan produk budaya yang tertinggi atau merupakan keindahan seni yang tertinggi. Dalam Gereja Katolik, musik memiliki peran yang sangat penting dalam upacara-upacara keagamaan. Musik menjadi salah satu unsur penting dalam memperkaya dan memperdalam iman umat. Sebagian besar upacara atau perayaan dalam Gereja Katolik didominasi oleh nyanyian dan musik. Musik yang sering digunakan dalam upacara keagamaan atau perayaan Ekaristi disebut musik liturgi. Dalam Gereja Katolik musik dipandang sebagai suatu ungkapan iman penuh kegembiraan. Musik juga dianggap sebagai bagian dari upacara penyembahan, karena Allah dipermuliakan melalui lagu-lagu pujian dari hati yang bersih dipenuhi dengan kecintaan dan penyembahan kepada-Nya. Musik liturgi mengalami sejarah perkembangan yang sangat panjang seiring dengan perkembangan Gereja Katolik. Sejak zaman Perjanjian Lama, musik telah menyatu dalam ritual-ritual penyembahan kepada Allah berupa mazmur, nyanyian-nyanyian pujian dan tarian yang dimulai dari peradaban budaya Yahudi kuno. Sejak awal perkembangannya, musik telah menjadi alat komunikasi iman dalam perayaan liturgi. Namun musik dalam perayaan liturgi bukan hanya sekedar seni mengharmonisasikan bunyi. Melalui musik kita membangun suatu komunikasi iman yang dihayati melalui permainan alat musik yang baik, dengan nada yang indah dan dihayati. Gereja memaknai dan menghayati peran musik yang sangat penting untuk menunjang perayaan liturgi yang mampu mempengaruhi umat untuk lebih memperdalam penghayatan akan perayaan Ekaristi. Di Indonesia, proses inkulturasi musik liturgi berlangsung sangat cepat. Banyak hal yang dilakukan Gereja baik di tingkat nasional maupun lokal/keuskupan dalam usaha melakukan proses inkulturasi sesuai budaya daerah masing-masing. Perkembangan yang paling nampak yakni dalam berbagai nyanyian liturgi dengan musiknya yang khas sesuai budaya tertentu. Namun, masuknya unsur-unsur budaya dalam Gereja seperti pedang bermata dua. Di satu sisi membawa banyak perubahan dan perkembangan yang baik dalam partisipasi umat sehingga tidak terlihat kaku, di sisi lain juga memiliki risiko adanya akulturasi yang kadang-kadang terlalu jauh sehingga menghilangkan ciri khas berliturgi itu sendiri. Konstitusi Tentang Liturgi Sacrosanctum Concilium menegaskan peran musik liturgi dan karya pelayanan pastoral di daerah misi dengan menyesuaikan konteks kebudayaan tradisi yang dihidupi umat di daerah misi tersebut. Berdasarkan pertimbangan pastoral, musik liturgi inkulturatif menjadi suatu bagian yang sangat penting sehingga harus ditumbuhkembangkan dalam Gereja Lokal. Namun demikian, tidak semua jenis musik tradisional dapat diterima dan digunakan dalam perayaan liturgi. Dalam proses inkulturasi musik liturgi tersebut, pertama-tama harus memperhatikan pertimbangan-pertimbangan pastoral, juga ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dalam Konstitusi Tentang Liturgi Sacrosanctum Concilium . Dalam praktiknya, musik liturgi inkulturatif mendapat tempat yang baik di hati umat Paroki Santo Yoseph Naikoten. Musik liturgi inkulturatif disambut baik dalam perayaan liturgiGereja Katolik di Paroki Santo Yoseph. Hal ini nampak dalam keseringan mereka dalam menyanyikan nyanyian-nyanyian yang bercorak etnis daerah yang tersebar di Nusa Tenggara Timur. Meskipun demikian, musik liturgi inkulturatif yang digunakan perlu mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan dengan karya pelayanan pastoral Gereja.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Inkulturasi, Musik, Liturgi, Pastoral, Gereja Katolik
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
B Philosophy. Psychology. Religion > BT Doctrinal Theology
B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology
Divisions: Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: S.Fil Yoseph Mariano Meme
Date Deposited: 21 Sep 2022 00:06
Last Modified: 21 Sep 2022 00:06
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/9164

Actions (login required)

View Item View Item