Yohanes Pembaptis: Pengantar Kepada Pemuridan (Analisis Eksegetis Atas Teks Yoh.1:35-42)

OKI, Andreas Rivan (2022) Yohanes Pembaptis: Pengantar Kepada Pemuridan (Analisis Eksegetis Atas Teks Yoh.1:35-42). Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (558kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (169kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (168kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (284kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (164kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (211kB)

Abstract

Murid-murid Yesus sebagai kelompok yang mendasari pembangunan Gereja bukanlah suatu kelompok yang sudah hadir secara final sebelum karya publik Yesus di hadapan umum, melainkan keterpilihan mereka sebagai murid melewati suatu tahap pemuridan yang panjang. Sebelum memulai pelayanan-Nya, Yesus menyempatkan diri untuk memilih para murid yang akan menemani-Nya dalam setiap karya pelayanan-Nya di hadapan publik. Keempat Injil Kanonik menggambarkan dengan begitu mendalam peranan para murid sebagai kelompok yang senantiasa menemani Yesus dalam setiap karya pelayanan-Nya. Para murid digambarkan sebagai kelompok yang senantiasa hadir bersama Yesus dalam setiap pekerjaan yang dilakukan-Nya di Palestina. Bahkan penginjil Matius melukiskan secara mendetail bahwa sejak keterpilihan beberapa orang menjadi murid, Yesus telah menganugerahkan kepada mereka kuasa untuk mengusir roh-roh jahat dan menyembuhkan berbagai penyakit (Mat.10:1). Kelompok dua belas murid bukanlah sebuah kelompok otonom yang sudah ada secara final sebelum Yesus memulai karya-Nya, melainkan pendirian kelompok tersebut dibentuk melalui suatu tahap pemuridan. Keempat Injil Kanonik menampilkan tahap awal pemuridan yang ditandai dengan panggilan murid-murid yang pertama. Dalam Injil Yohanes, penginjil menekankan peran kesaksian sebagai penyebab dari pemuridan. Kesaksian yang diberitakan oleh Yohanes Pembaptis tentang Yesus telah mendorong beberapa orang untuk mengikuti Yesus dan menjadi murid-Nya. Kesaksian Yohanes Pembaptis tentang Yesus sebagai Anak Domba Allah telah menjadi titik pijak bagi proses pemuridan. Dengan demikian, proses pemuridan dalam Injil Yohanes bukanlah suatu proses yang terjadi secara instan melainkan diwarnai dengan berbagai tahapan, salah satunya adalah tahap kesaksian. Perikop Murid-Murid Yesus yang pertama setidaknya menampilkan dua kesaksian yang memegang peranan penting dalam proses pemuridan yaitu kesaksian Yohanes Pembaptis sebagai pengantar dan pintu masuk ke dalam kerangka pemuridan; dan kesaksian Andreas sebagai reaksi berantai dari kesaksian Yohanes Pembaptis: Pertama, kesaksian Yohanes Pembaptis. Ketika melihat Yesus, Yohanes Pembaptis memberikan kesaksian kepada kedua muridnya bahwa Dia adalah Anak Domba Allah. Kesaksian tersebut kemudian menjadi titik pijak bagi kedua muridnya untuk meningalkannya dan mengikuti Yesus. Dengan demikian, maka nampaklah suatu peralihan kemuridan: Andreas dan seorang murid lain tidak lagi mengikuti Yohanes Pembaptis melainkan kini mengikuti Yesus. Melalui kesakisan yang diwartakannya, Yohanes Pembaptis secara sadar dan ikhlas telah menyerahkan kedua muridnya kepada Yesus. Kedua, kesaksian Andreas sebagai reaksi berantai. Setelah mendengarkan kesaksian Yohanes Pembaptis dan mengikuti Yesus, kini Andreas meneruskan kesaksian tentang Yesus kepada Simon tetapi dengan pemahaman baru bahwa Yesus adalah Mesias (dalam pemahaman politis). Pemahaman tentang kemesiasan Yesus tersebut diperoleh Andreas ketika ia dan seorang murid lain tinggal bersama Yesus selama satu malam (ayat 39). Karena itulah ketika menemukan Simon, Andreas tidak meneruskan secara menyeluruh kesaksian Yohanes Pembaptis tentang Yesus sebagai Anak Domba Allah, melainkan ia memberikan kesaksian dengan pemahaman baru bahwa Yesus adalah mesias. Konsekuensi dari kesaksian ini adalah perjumpaan Yesus dan Simon, dan juga pemberian nama Kefas (batu karang) kepada Simon yang menandai perubahan relasinya dengan Tuhan. Perikop Murid-murid Yesus yang pertama setidaknya mengandung dua hal penting: pertama, peralihan kemuridan dari Yohanes Pembaptis kepada Yesus. Dengan memberikan kesaksian tentang Yesus sebagai Anak Domba Allah, Yohanes dengan sengaja dan ikhlas telah melepaskan kedua muridnya untuk pergi mengikuti Yesus. Yohanes Pembaptis dengan penuh kerelaan menyerahkan kedua muridnya kepada Yesus. Kedua, pemuridan adalah inisiatif Yesus. Ayat 38 menerangkan bahwa sebelum kedua murid Yohanes Pembaptis menemui Yesus, Yesuslah yang terlebih dahulu mengambil inisiatif untuk menoleh ke belakang dan memulai percakapan dengan mereka. Dengan demikian, pemuridan semata-mata berasal dari inisiatif Yesus.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Kesaksian, Pemuridan, Mengikuti
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
B Philosophy. Psychology. Religion > BS The Bible
Divisions: Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: S.Fil Andreas Rivan Oki
Date Deposited: 22 Sep 2022 01:31
Last Modified: 22 Sep 2022 01:31
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/9238

Actions (login required)

View Item View Item