Analisis Makna Kekeluargaan Dalam Syair Lagu Daerah Ende “Ie” Menggunakan Semiotika Ferdinand De Saussure

NDOPO, Juliana Angela Senda (2016) Analisis Makna Kekeluargaan Dalam Syair Lagu Daerah Ende “Ie” Menggunakan Semiotika Ferdinand De Saussure. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira.

	Text ABSTRAK.pdf Download (722kB)
	Text BAB I.pdf Download (248kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (198kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (230kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (324kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (260kB)
	Text BAB VI.pdf Download (165kB)

Abstract

Manusia mempunyai profil pribadi (individualitas) yang unik dan berbeda antara satu dengan yang lain. Hal ini juga berlaku bagi kelompok-kelompok manusia, suku-suku dan sebagainya. Itulah sebabnya mengapa kebudayaan yang diciptakan oleh manusia beranekaragam dan salah satunya adalah lagu daerah Ende “Ie” yang tetap bertahan sampai saat ini. Hal ini menjadi alasan bagi peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul Makna Kekeluargaan Dalam Syair Lagu Daerah Ende “Ie” Menggunakan Semiotika Ferdinand De Saussure. Terdapat lima konsep yang penulis pakai dalam penelitian ini antara lain makna, semiotika, semiotika Ferdinand De Saussure, nyanyian rakyat dan keluarga. Sebelum menganalisis, penulis membagi lirik lagu ke dalam bentuk paradigmatik dan bentuk sintagmatik. Setelah itu penulis menggunakan model semiotika milik Saussure untuk menganalisis makna. Menurut Saussure tanda terdiri dari unsur pananda dan petanda. Penanda adalah “bunyi yang bermakna” atau “coretan yang bermakna”. Jadi penanda adalah aspek material dari bahasa : apa yang dikatakan atau didengar dan apa yang ditulis atau dibaca. Sedangkan Petanda adalah gambaran mental, pikiran, atau konsep. Jadi petanda adalah aspek mental dari bahasa. Lagu daerah Ende “Ie” tersusun atas pengantar (bait pertama), sampiran dan juga isi. Lagu ini memiliki sampiran dan isi karena lagu ini berisi tentang pantun. Lirik lagu dalam bait pengantar adalah Ie..ie..ie.. Bele wea seru molo mesa a..a..a..a. Lirik yang merupakan sampiran adalah Seru kai nonge nebu ola kobe one, Ie.. nonge ola baje wole a..a..a..a. Sedangkan lirik yang menjadi isi adalah Ana susa apa ema ngala laka role, Molo doa ana eda doa a..a..a..a. Lagu “Ie” menceritakan tentang wanita cantik dengan pakaiannya yang indah dan suaranya yang merdu menggoda para pria yang mendengarkan suaranya lewat lagu yang dia nyanyikan. Setelah bernyanyi, sang wanita akan berpantun dan apabila ada pria yang membalas pantunnya maka hal itu menandakan bahwa sang pria tertarik dengan sang wanita yang tidak lain adalah saudara sepupunya. Kegiatan tersebut dinamakan berbalas pantun yang berlangsung dalam acara suka ria seperti pernikahan atau komuni pertama. Sang ayah yang mengetahui anak laki-lakinya menyukai wanita lewat ajang berbalas pantun, akan memberikan ijin kepada anaknya untuk mendekati sang wanita. Hubungan yang dijalani oleh pria dan wanita bersaudara yang saling menyukai lebih dikenal dengan istilah anak om kandung. Secara umum makna kekeluargaan yang terkandung dalam lagu “Ie” adalah keluargakeluarga di Ende akan membantu anak, saudara atau anggota keluarga mereka dalam hal mencari jodoh. Tidak ada larangan bagi para pria dan wanita untuk menjalin hubungan sekalipun mereka adalah saudara sepupu tetapi ada aturan yang mengatur hubungan anak om. Kesimpulan yang peneliti ambil dari penelitian ini adalah terdapat tiga makna kekeluargaan dalam lagu daerah Ende “Ie” yakni tolong menolong, kebersamaan dan juga membantu anak menemukan jodoh.

Actions (login required)

View Item