OBE, Dunstan Maunu (2022) Kekuasaan dalam Novel Orang-Orang Oetimu (Studi Critical Discourse Analysis terhadap Novel Orang-Orang Oetimu Karya Felix K. Nesi Menurut Kerangka Analisis Model Teun A. van Dijk). Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.
Text
ABSTRAK.pdf Download (693kB) |
|
Text
BAB 1.pdf Restricted to Repository staff only Download (136kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (247kB) |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (112kB) |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (158kB) |
|
Text
BAB 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (347kB) |
|
Text
BAB 6.pdf Download (126kB) |
Abstract
Penelitian ini merupakan studi critical discourse analysis tentang kekuasaan dalam novel Orang-Orang Oetimu karya Felix K. Nesi. Kajian ini berangkat dari sebuah asumsi bahwa teks atau wacana tidak pernah netral. Karena itu, wacana mempromosikan ideologi, mempertahankan kekuatan, dan meruntuhkan minat kelompok atau kelas tertentu. Ringkasnya, wacana menjadi medan pertarungan kekuasaan dan ideologi. Dalam pada itu, penelitian ini bertujuan membongkar kekuasaan dalam novel Orang-Orang Oetimu, kemudian dapat mengetahui model ideologi yang diperjuangkan Felix K. Nesi sebagai pengarang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif menggunakan metode analisis wacana kritis menurut kerangka analisis model Teun A. van Dijk. Berdasarkan analisis wacana kritis model Teun A. van Dijk, novel dikaji dari tiga bagian, yaitu teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Dari segi teks, novel ini menggambarkan cara berbahasa pengarang yang langsung menyorot pokok persoalan. Dari segi kognisi sosial, novel ini melukiskan posisi pengarang sebagai seorang ex frater dan aktivis sosial. Sementara dari segi konteks sosial, novel ini menyorot praktik kekuasaan Orde Baru dan dinamika politik Timor Timur saat itu. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kekuasaan dalam novel Orang-Orang Oetimu adalah bentuk resistansi kaum terdominasi dan bentuk perlawanan terhadap kaum yang mendominasi. Kesimpulan tersebut didukung oleh tiga temuan pokok: Pertama, kaum berkuasa dan kaum tak berkuasa menjadi dua kekuatan besar yang saling bertentangan sepanjang cerita dalam novel. Kedua, kekuasaan dalam novel Orang-Orang Oetimu memberi ruang bagi cerita-cerita terpinggirkan. Cerita tentang sejarah orang-orang kecil, kaum tertindas, kaum terhegemoni, dan kaum termarjinalkan yang sering alpa dari diskursus publik. Ketiga, kekuasaan dalam novel Orang-Orang Oetimu adalah bentuk counter atau resistansi dan perlawanan menentang dominasi elite dan membentuk kontra-hegemoni.
Actions (login required)
View Item |