DAMA, Victor Morison (2014) Analisa Kerusakan Muara Pantai Oeba dan Alternatif Pengendaliannya. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira.
Text
ABSTRAK.pdf Download (522kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (612kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (759kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (118kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (831kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (133kB) |
Abstract
Pantai adalah daerah di tepi perairan yang dipengaruhi oleh air pasang tertinggi dan air surut terendah. Muara sungai adalah bagian hilir dari sungai yang berhubungan dengan laut. Permasalahan di muara sungai dapat ditinjau di bagian mulut sungai (river mouth) dan estuari. Pantai Oeba merupakan bagian dari Kelurahan Fatubesi, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang – Nusa Tenggara Timur, yang merupakan tempat obyek wisata selain itu masyarakatnya sebagaian besar mempunyai mata pencaharian sebagai nelayan dan pedangang. Pantai Oeba pada saat sekarang mengalami kerusakan. Hal ini dapat dilihat dengan perubahan garis pantai akibat erosi maupun abrasi pantai telah mundur sejauh ± 200 m atau 5 m/tahun kearah daratan. Kondisi ini dapat mengancam kondisi pesisir karena mundurnya garis pantai, mengancam bangunan pantai yang berbatasan langsung dengan laut yang berfungsi untuk melindungi rumah - rumah penduduk dari serangan gelombang laut. Masalah lain yang muncul di Pantai Oeba adalah pencemaran lingkungan berupa sampah dan limbah pemukiman penduduk yang dapat merusak kondisi muara dan pantai. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis kerusakan, tingkat kerusakan, penyebab kerusakan dan alternatif pengendaliannya. Berdasarkan analisa yang dilakukan bahwa jenis kerusakan di Muara Pantai Oeba adalah erosi pantai, abrasi pada material dan tebing batu di sekitar Pantai Oeba dan masalah sampah. Gelombang yang pecah pada pantai miring menyebabkan terjadinya kenaikan gelombang di pantai, yang menaikan elevasi muka air di atas elevasi muka air diam. Kenaikan muka air karena angin (wind set up) dengan tinggi sebesar 0,05 m, Kenaikan muka air karena gelombang (wave set up) dengan tinggi sebesar 0,87 m. Dengan kecepatan arus sejajar pantai untuk periode ulang 25 tahun sebesar 2.24 m/dtk mengakibatkan terjadinya angkutan sedimen pantai 0.19 m3 /dtk atau 16,416 m3 /hari. Angkutan sedimen menuju dan meninggalkan pantai sebesar 2.76 x 10-3 m3 /dtk.m. Faktor non teknis berupa sampah dan limbah masyarakat disekitar lokasi penelitian. Berdasarkan hasil analisa tingkat kerusakan dan tingkat kepentingan di Muara Pantai Oeba sebagai daerah wisata, tempat ibadah, daerah perkotaan, maka mendapat prioritas C yaitu diutamakan penanggulangannya. Untuk itu, alternatif pengendaliannya yang dapat dilakukan adalah dengan pembangunan jetty di muara untuk mengatasi sedimentasi dan untuk untuk memperkecil limpasan gelombang ke arah daratan dan memperkecil atau menghilangkan proses abrasi dinding pantai di bangun tembok laut (sea wall) dan secara alamiah dilakukan penanaman pohon bakau (mangrove)
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Jenis kerusakan, tingkat kerusakan. Penyebab kerusakan, alternatif pengendaliannya |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil |
Depositing User: | S.Kom Sela Mikado |
Date Deposited: | 09 Mar 2023 05:32 |
Last Modified: | 09 Mar 2023 05:32 |
URI: | http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/12352 |
Actions (login required)
View Item |