Implementasi Prinsip Arsitektur Berkelanjutan Dalam Perencanaan dan Perancangan Tuak Learning Center di Kota Kupang

DJE, Luchia Yulianti Cheline Uko (2025) Implementasi Prinsip Arsitektur Berkelanjutan Dalam Perencanaan dan Perancangan Tuak Learning Center di Kota Kupang. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widiya Mandira Kupang.

	Text abstrak.pdf Download (932kB)
	Text bab 1.pdf Download (358kB)
	Text bab 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text bab 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text bab 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text bab 5.pdf Download (1MB)
	Text daftar pustaka.pdf Download (908kB)

Abstract

Tuak merupakan minuman tradisional khas Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tidak hanya memiliki nilai ekonomis, tetapi juga nilai budaya yang tinggi karena erat kaitannya dengan berbagai kegiatan adat dan sosial masyarakat. Namun, dalam perkembangannya, budaya minum tuak mengalami pembelokan fungsi yang menyebabkan meningkatnya konsumsi tanpa kontrol, yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap masyarakat, baik dari segi kesehatan, sosial, maupun hukum. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu fasilitas edukatif yang dapat memperkenalkan kembali makna dan nilai tuak secara positif dan bertanggung jawab. Penelitian ini bertujuan untuk merancang Tuak Learning Center di Kota Kupang dengan pendekatan arsitektur berkelanjutan, guna mendukung pelestarian budaya sekaligus mengedepankan efisiensi energi dan ramah lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan deskriptif-analitis. Lokasi studi berada di dua alternatif kawasan, yaitu Kelurahan Lasiana dan Airnona. Kajian utama diarahkan pada prinsip arsitektur berkelanjutan, terutama prinsip hemat energi dan pelestarian budaya, sesuai dengan Permen PUPR No. 28 Tahun 2015. Hasil dari penelitian ini adalah konsep perencanaan dan perancangan Tuak Learning Center yang mampu mengakomodasi kegiatan edukatif, produksi, dan pelestarian tuak secara berkelanjutan serta dapat mengubah stigma negatif di masyarakat terhadap tuak menjadi simbol budaya yang bernilai.

Actions (login required)

View Item