BURAK, Valentino Kosmas K. (2018) “Optimalisasi Komponen Utama Bandar Udara H.Hasan Aroeboesman Ende Berdasarkan Proyeksi Lalu Lintas Udara ”. Diploma thesis, Universitas Katolik Widya Mandira.
Text
ABSTRAKSI.pdf Download (907kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (50kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB III.pdf Download (342kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Download (955kB) |
Abstract
Bandar Udara H. Hasan Aroeboesman merupakan bandar udara yang terletak di Kabupaten Ende. Bandar Udara tersebut merupakan bandar udara domestik kelas II yang tiap tahun mengalami jumlah peningkatan penumpang baik yang berangkat maupun tiba di bandar udara tersebut. Sesuai dengan proyeksi pertumbuhan penumpang dengan menggunakan metode regresi aritmatik untuk tahun rencana 11 tahun yang akan datang, terjadi peningkatan jumlah pengguna jasa transportasi udara dari 201.670 penumpang menjadi 335.865 penumpang. Untuk memenuhi permintaan jasa pengguna tansportasi udara tersebut, dibutuhkan optimalisasi bandar udara tersebut dengan mengakomodir pesawat bertipe ATR 72-600, Fokker 50, dan Embraer 195. Oleh sebab itu perlu dilakukan perubahan pada fasilitas landasan berupa perpanjangan landasan pacu (runway), landas hubung (taxiway), dan landasan parkir (apron) yang sesuai dengan pesawat rencana hingga mencapai tahun rencana yaitu tahun 2028 dan kebutuhan tebal perkerasan yang sesuai dengan kondisi yang ada. Standar internasional yang dijadikan sebagai acuan metode perhitungan kebutuhan luasan runway, taxiway, dan apron serta perencanaan tebal perkerasan apron adalah dengan menggunakan metode FAA. Untuk perencanaan tebal perkerasan runway dan taxiway digunakan perbandingan metode FAA dan metode LCN. Hasil perhitungan perencanaan panjang runway, taxiway, dan apron didapat 1.645 m dan lebar runway 30 m, lebar taxiway 15 m, panjang apron didapat 470 m dan lebar apron 67 m. Perhitungan tebal perkerasan total runway dan taxiway untuk daerah eksisting dengan nilai CBR sebesar 6% yang didapat dari cara manual dengan metode FAA adalah 80 cm dengan pembagian sebagai berikut tebal lapis permukaan adalah 15 cm, tebal lapis pondasi adalah 25 cm dan tebal lapis pondasi bawah adalah 40 cm. Sedangkan untuk metode LCN didapatkan total tebal perkerasan runway dan taxiway yaitu 70 cm dengan pembagian 10 cm untuk tebal lapis permukaan, 50 cm untuk tebal lapis pondasi, dan 10 cm untuk tebal lapis pondasi bawah. Untuk perhitungan total tebal perkerasan apron didapatkan total tebal perkerasan 60 cm dengan pembagian 40 cm untuk tebal lapis slab beton dan 20 cm untuk lapis pondasi bawah.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Runway, Taxiway, Apron, Metode FAA, Metode LCN |
Subjects: | J Political Science > JS Local government Municipal government T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil |
Depositing User: | Tefa Frisca Yolanda |
Date Deposited: | 04 May 2020 02:48 |
Last Modified: | 04 May 2020 02:48 |
URI: | http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/2209 |
Actions (login required)
View Item |