“Perencanaan Pengembangan Sisi Udara (Airside) Bandar Udara Gewayantana Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur”

MUKIN, Adrianus R.D (2018) “Perencanaan Pengembangan Sisi Udara (Airside) Bandar Udara Gewayantana Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur”. Diploma thesis, Unika Widya Mandira.

[img] Text
Abstrak.pdf

Download (793kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (76kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (347kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (43kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (796kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (31kB)

Abstract

Bandar Udara Gewayantana Larantuka yang berada pada Kabupaten Flores Timur diperkirakan dalam beberapa tahun kedepan akan terus mengalami peningkatan jumlah pengguna jasa transportasi udara dan juga peningkatan intensitas arus transportasi udara. Bandar Udara tersebut merupakan bandar udara domestik kelas III yang saat ini dilayani oleh pesawat bertipe ATR 72-600. Dengan eksisting lalu lintas bandar udara yang didapat Kementerian Perhubungan Direktorat Jendral Perhubungan Udara dari tahun 2013-2017 sebanyak 5.616 pergerakan pesawat, 269.316 pergerakan penumpang, dan 1.690.244 kg pergerakan bagasi dan 204.524 kg pergerakan kargo. Sesuai dengan proyeksi pertumbuhan penumpang dengan menggunakan metode Aritmatik untuk tahun rencana (10 tahun) yang akan datang, akan terjadi peningkatan jumlah pengguna jasa transportasi udara dari 269.316 jiwa menjadi 1.911.772 jiwa. Untuk memenuhi permintaan jasa pengguna transportasi udara tersebut, dibutuhkan pula peningkatan sarana dan prasarana karena bandar udara tersebut akan mengakomodir pesawat bertipe Boeing 737-200 dan tetap mempertahankan pesawat tipe ATR 72-600. Oleh sebab itu perlu dilakukan perubahan pada fasilitas sisi udara (Airside), berupa penambahan dimensi landasan pacu (runway), landas hubung (taxiway), dan tempat parkir pesawat (apron), serta kebutuhan tebal perkerasan yang sesuai dengan pesawat rencana. Standar internasional yang dijadikan sebagai acuan perhitungan kebutuhan dimensi sisi udara serta perencanaan tebal perkerasan lentur untuk runway dan taxiway, dan perkerasan kaku untuk apron adalah dengan menggunakan metode FAA. Hasil perhitungan dimensi sisi udara didapat, panjang runway 2.000 m dengan lebar runway 30 m serta panjang taxiway 74 m, lebar taxiway 20 m dan panjang apron 400 m, serta lebar apron 60 m. Perhitungan tebal perkerasan lentur untuk runway dan taxiway menggunakan nilai CBR sebesar 6% yang didapat dari cara manual adalah 80 cm dengan pembagian sebagai berikut tebal lapis permukaan adalah 15 cm, tebal lapis pondasi adalah 25 cm dan tebal lapis pondasi bawah adalah 40 cm. Dan perhitungan tebal perkerasan kaku untuk apron menggunakan CBR sebesar 6% yang didapat dari cara manual adalah 55 cm dengan pembagian sebagai berikut tebal lapis permukaan (slab beton) adalah 35 cm, dan tebal lapis pondasi bawah adalah 40 cm.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Airside, Runway, Taxiway, Apron, Metode FAA
Subjects: H Social Sciences > HE Transportation and Communications
T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: toni pitay
Date Deposited: 18 Mar 2020 02:37
Last Modified: 18 Mar 2020 02:37
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/2252

Actions (login required)

View Item View Item