Peran Komunikasi Kelompok Dalam Pelestarian Tarian Daerah Hedung (Studi Kasus padaa Sanggar Seni Hoi Sason Desa Pledo, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur)

DEMON, Sesilya Deran (2024) Peran Komunikasi Kelompok Dalam Pelestarian Tarian Daerah Hedung (Studi Kasus padaa Sanggar Seni Hoi Sason Desa Pledo, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur). Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

	Text ABSTRAK.pdf Download (1MB)
	Text BAB I.pdf Download (221kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (408kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (323kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (620kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (275kB)
	Text BAB VI .pdf Download (196kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA DAN SURAT KETERANGAN HASIL CEK PLAGIASI.pdf Download (392kB)

Abstract

Penelitian ini berjudul Peran Komunikasi Kelompok Dalam Pelestarian Tarian Daerah Hedung (Studi Kasus pada Sanggar Seni Hoi Sason Desa Pledo, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur). Dalam penelitian ini penulis melihat bahwa, dengan adanya perkembangan dan kemajuan teknologi membuat tarian hedung cenderung diabaikan karena beranggapan bahwa tarian ini sudah tidak lagi relevan dengan zaman. Sehingga penelitian ini dilakukan untuk memperdalam bagaimana peran komunikasi kelompok dalam melestarikan tarian daerah hedung oleh kelompok sanggar seni hoi sason. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah peran kemunikasi kelompok yaitu peran hubungan sosial, pendidikan, persuasi, pemecahan masalah dan pembuatan keputusan serta meninjaunya dengan teori pencapaian kelompok. Untuk membahas kajian ini peneliti menggunakan metode studi kasus dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data adalah dengan wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa komunikasi kelompok mempunyai peran penting dalam pelestarian tarian daerah hedung yakni, pertama peran hubungan sosial dapat membangun keakraban, memperkuat ikatan antar individu, membangun kolaborasi dan kerja sama, sikap gotong royong, sikap saling menghargai dan menciptakan keharmonisan dalam kelompok sanggar. Kedua peran pendidikan sanggar hoi sason menjadi tempat untuk belajar, saling berbagi ide dan pengetahuan, menciptakan dialog yang terbuka dan kolaboratif, serta berbagi pengetahuan tentang sejarah, makna dan praktik budaya tarian hedung. Ketiga peran persuasi, dengan adanya peran persuasi anggota sanggar dapat menjaga kelestarian budaya tarian hedung dengan menginspirasi, memotivasi dan menggerakan anggota sanggar untuk berpartisipasi aktif, mengajak anggota untuk memahami nilai-nilai budaya yang terkandung dalam tarian hedung dan aktif dalam pertunjukan yang diselenggarakan oleh kelompok. Keempat peran pemecahan masalah dan pembuatan keputusan, kelompok sanggar selalu menjaga kelestarian budaya hedung dengan membangun komunikasi yang terbuka, jujur dan transparan, memecahkan masalah dengan memberikan masukan berupa ide, pendapat yang dijadikan sebagai solusi serta memberikan arahan dan mengambil keputusan yang matang, transparan dan bermuara pada kepentingan dan tujuan bersama. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa komunikasi kelompok berperan penting dalam pelestarian yaitu hubungan sosial, pendidikan, persuasi dan pemecahan masalah dan pembuatan keputusan. Adapun saran bagi sanggar hoi sason agar senantiasa menjaga, merawat dan melestarikan tarian daerah hedung sebagai bagian dari identitas budaya Adonara dan bagi peneliti selanjutnya yaitu meneliti tarian daerah lamaholot lainnya ini perspektif makna sosial dan religius.

Actions (login required)

View Item