Analisis Makna Lirik Lagu Benenai Lele Malaka (Malaka Terendam Banjir) Karya Maxi Mali Pendekatan Semiotika Roland Barthes

SERAN, Herlinda Ignasia Beti (2024) Analisis Makna Lirik Lagu Benenai Lele Malaka (Malaka Terendam Banjir) Karya Maxi Mali Pendekatan Semiotika Roland Barthes. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

	Text ABSTRAK.pdf Download (725kB)
	Text BAB I.pdf Download (413kB)
	Text BAB II.pdf Download (343kB)
	Text BAB III.pdf Download (224kB)
	Text BAB IV.pdf Download (150kB)
	Text BAB V.pdf Download (402kB)
	Text BAB VI.pdf Download (12kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA dan SURAT KETERANGAN BEBAS PLAGIASI.pdf Download (292kB)

Abstract

Penelitian ini diajukan sebagai skripsi dengan judul “Analisis Makna Lirik Lagu “Benenai Lele Malaka Karya Maxi Mali (Menggunakan Pendekatan Semiotika Roland Barthes)”. Lagu “Benenai Lele Malaka” merupakan salah satu lagu yang termasuk banyak didengar dan disukai oleh banyak masyarakat, karena lagu Benenai Lele Malaka merupakan salah satu lagu yang menjelaskan dan menceritakan bagaimana hidup kehidupan masyarakat Kabupaten Malaka, dimana hati dan perasaan mereka yang tinggal dekat sungai Benenai harus merasakan kehidupan yang susah setiap tahun akibat dari meluapnya sungai Benenai. Penelitian ini bertujuan untuk megkaji makna yang terkandung didalam lirik lagu “Benenai Lele Malaka” (Malaka Terendam Banjir) karya Maxi Mali pendekatan Semiotika Roland Barthes yaitu Denotasi, Konotasi dan Mitos. Dari penelitian yang ditemukan, peneliti menggunakan tiga konsep Semiotika Rolan Barthes untuk mengaitkan penelitan ini agar menjadi lebih baik, seperti komunikasi. Dimana, dalam kehidupan sehari-hari memerlukan komunikasi untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain. Dalam setiap komunikasi yang dilakukan oleh seseorang tentu saja memiliki makna didalamnya, tergantung bagaimana cara orang-orang memaknainya pesan tersebut. Berdasarkan hasil analisis lirik lagu “Benenai Lele Malaka” karya Maxi Mali secara denotasi menjelaskan bahwa hujan yang secara berlebihan akan menyebabkan banjir pada sungai Benenai dan akan mendatangkan masalah atau bencana bagi kampung-kampung atau masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai benenai. Sedangkan konotasi lirik Lagu “Benenai Lele Malaka (Malaka Terendam Banjir) menjelaskan bahwa hujan adalah sumber berkat namun hujan yang berlebihann dapat menyebabkan luapan atau kemarahan sungai Benenai yang ditunjukkan dengan banjir dan yang menyebabkan kesusahan atau hambatan dalam kehidupan sehari-hari bagi masyarakat yang ada di sekitar sungai Benenai, sehingga mendatangkan permohonan belas kasihan dari masyarakat kepada sungai Benenai. Dan mitos yang terdapat dalam lagu ini adalah dalam tradisi masyarakat setempat, korban yang meninggal akibat banjir dimakamkan di pinggir Sungai Benenai. Nyawa para korban sebagai martir untuk melindungi orang lain yang masih hidup agar tidak meninggal akibat keganasan air.

Actions (login required)

View Item